Monday, September 18, 2017

Mengenal Terminal di LINUX

Terminal, command prompt atau sering juga disebut dengan shell, adalah salah satu media untuk berinteraksi dengan komputer menggunakan baris perintah yang diketik langsung pada sistem komputer. Pada dasarnya sistem operasi saat ini terdiri dari antarmuka berbasis teks seperti terminal pada linux yang ditambahkan dengan aplikasi untuk menampilkan antarmuka dalam bentuk grafis.

Walaupun sistem operasi linux saat ini sudah banyak yang menggunakan antarmuka grafis yang sangat variatif, namun beberapa pengguna linux lebih memilih untuk tetap menggunakan terminal dengan alasan agar dapat mengeksekusi perintah lebih cepat dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa cara untuk menggunakan terminal
  • Jika Menggunakan Unity launcher, “dasboard – search – terminal”
  • Jika menggunakan desktop g-nome, pilih menu “Application > Accessories > Terminal”
  • Atau dengan berpindah terminal virutal dari desktop yang sedang aktif dengan menekan tombol “CTRL+ALT+F2” untuk berpindah ke terminal 2 (tty2), “CTRL+ALT+F3” untuk berpindah ke terminal 3 (tty3) dan seterusnya, beberapa distro linux menggunakan tty1 atau tty7 untuk mode desktop,
Memanggil aplikasi terminal melalui unity launcher
Saat masuk ke terminal, akan dijumpai sebuah aplikasi dengan tampilan prompt seperti berikut:

[dodo@mylab ~]$
  • nama sebelum tanda @ (dodo) adalah nama pengguna yang login ke sistem
  • nama setelah tanda @ (mylab) adalah nama host dari sistem yang digunakan
  • tanda ~ menunjukan bahwa kita sedang berada pada direktori home dari user
  • tanda $ menunjukan bahwa user yang sedang login adalah user biasa (jika yang muncul tanda # berarti kita login sebagai root/administrator)
  • peritah yang diberikan pada sistem akan muncul setalah tanda $ atau # dan untuk mengeksekusi perintah tersebut dapat langusng menekan tombol enter.
Yang harus diperhatikan dari penggunaan terminal (dan semua operasi) di sistem linux adalah bahwa sistem operasi linu bersifat case sensitive, artinya sistem operasi linux membedakan antara karakter huruf kecil dan huruf besar (misalnya “a” dengan “A”), sehingga kamu harus berhati-hati dalam menuliskan perintah ataupun memberikan nama/memanggil sebuah file.

Desktop Unity, Perambahan Berkas, Menambah dan Menghapus Program di LINUX Ubuntu

Ubuntu 14.04 secara default menggunakan desktop Unity yang mulai digunakan ada release 11.04. Desktop unity terdiri dari beberapa bagian, yaitu launcher, panel dan dash area.
Launcher berisi aplikasi yang sedang berjalan dan tempat meletakan shortcut untuk aplikasi yang sering dipakai. Pada saat ubuntu pertama kali dijalankan, pada launcher terdapat beberapa alikasi dasar yang umum digunakan seperti mozilla firefox, LibreOffice Writer dan calc. Untuk menambahkan icon pada launcher tinggal melakjukan drag-and-drop item yang akan ditaruh pada launcher, atau pada saat aplikasi sedang berjalan, minimaze aplikasi tersebut sehingga pada launcher muncul icon dari aplikasi tersebut lalu klik kanan pada icon dan klik opsi “keep in launcher”.
Desktop unity pada ubuntu desktop 14.04 LTS
Panel berada pada bagian atas, dimana pada bagian kiri atas merupakan tempat tulisan yang mengindikasikan jendela aplikasi yang sedang aktif. Pada bagian kanan terdapat beberapa notifikasi pendukung dan tombol power menu

Dash area merupakan tempat untuk melakukan pencarian aplikasi, file dan lain sebagainya yang ada pada ubuntu. Untuk membuka dash  dapat dilakukan dengan mengklik logo ubuntu yang ada pada launcher atau menekan tombol super (sebutan tombol windows oleh pengguna ubuntu) pada keyboard.
Tampilan dash area
Untuk mempermudah bekerja pada lingkungan desktop unity, disediakan tombol pintas menggunakan keyboard yang setiap perpaduannya memiliki fungsi khusus
Daftar shotcut pada unity desktop
Perambah Berkas
Untuk melakukan manajemen berkas pada komputer, dapat menggunakan aplikasi perambah berkas yang bernama “file manager”. Fungis File manager pada ubuntu hampir sama dengan windows explorer pada sistem operasi Windows. Pada saat membuka file manager pertama kali kita akan ditamplkan isi dari direktori (folder) home kita yang berada pada direktori /home/username . Perlu diketahui sebelumnya bahwa susunan serta penamaan lokasi file dan direktori pada Sistem Operasi Linux berbeda dengan Sistem Operasi Windows.
Perambah berkas pada Linux Ubuntu
Di Windows, untuk menunjukkan lokasi sebuah file atau folder, kita menuliskan seperti ini: 
D:\Folder\tempat\men yimpan . DI lingkungan Linux, untuk menunjukkan sebuah lokasi file, berupa seperti berikut: /Folder/tempat/menyimpan . Penjelasan lengkapnya akan disampaikan pada Lampiran “Hirarki Sistem Linux”.

Menambah dan Menghapus Program
Cara pemasangan dan penghapusan perangkat lunak pada Ubuntu Linux sangat berbeda dengan cara yang ada di sistem operasi Microsoft Windows. Jika pemasangan perangkat lunak di Windows menggunakan sebuah installer atau program pemasang dari masing-masing perangkat lunak, maka pada Ubuntu Linux pemasangan perangkat lunak dilakukan menggunakan sistem manajemen paket perangkat lunak seperti pada Distro Linux lainnya. Manajemen paket yang ada di Ubuntu Linux bernama APT.

Di Ubuntu, hampir semua perangkat lunak berasal dari suatu tempat yang bernama lumbung paket (package repository). APT adalah program yang berfungsi untuk mengunduh (download) paket yang Anda pilih dari lumbung dan memasangnya di komputer.

Dengan kata lain, anda tidak perlu mengunduh sendiri paket perangkat lunak yang ingin anda pasang. Anda hanya perlu menentukan sumber paket atau lumbung paket perangkat lunak tersebut melalui APT,   dan   meminta   perangkat   lunak   yang   ingin dipasang atau dihapus. Maka APT akan melakukan apa yang anda inginkan termasuk mengunduh paket, memasang, pemasangan konfigurasi, melakukan konfigurasi sistem, pemutakhiran (update) serta penghapusan.
Lumbung paket bisa berada dari empat sumber, yaitu:

  • Server Web
  • Jaringan lokal, misalnya dari server NFS
  • CD/DVD ROM
  • Fordel lokal

Secara default alamat sumber akan tersetting ke server repository ubuntu.com. Namun kita juga dapat merubah alamat server repositorynya. Berikut ini adalah beberapa alamat server repository yang ada di Indonesia.

Friday, September 15, 2017

Seputar Sejarah Distro Debian (Ubuntu)

Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.

Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai "Slackware").

Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995.Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995.Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf". Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode "Lenny". deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.

Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.

Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ("mikro deb"), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paketpaket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.

Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu

Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir adalah versi 6.0, dengan kode nama squeeze. Saat versi baru dirilis, versi stabil sebelumnya yaitu versi 5.0 dengan kode nama lenny menjadi oldstable. Sebagai tambahan, rilis stabil dengan pemutakhiran minor (disebut sebagai titik rilis). Skema penomoran untk titik rilis hingga Debian 4.0 adalah termasuk huruf r (untuk rilis) setelah nomor versi utama (misal: 4.0) diikuti dengan nomor titik rilis; sebagai contoh, titik rilis terakhir dari versi 4.0 (etch) 8 Desember 2010 adalah 4.0.r9. Dari Debian 5.0 (lenny), skema penomoran dari titik rilis telah berubah dan mengikuti standar penomoran versi GNU; jadi, sebagai contoh, titik rilis pertama dari Debian 5.0 adalah 5.0.1 (bukan 5.0r1).

Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis mayor stabil terakhir, sama seperti dengan versi stabil sebelumnya, selama satu tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi 3.1 hingga 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan.Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tidak se-teratur seperti versi stabil.

Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan berbasiskan waktu yaitu membekukan siklus dua tahun.Pembekuan berdasarkan waktu dimaksudkan agar proyek Debian dapat mengakomodasi rilis berdasarkan waktu dengan rilis berdasarkan fitur.Kebijakan pembekuan ini bertujuan agar rilis dapat diprediksikan lebih baik oleh pengguna distribusi Debian, dan memungkinkan pengembang Debian melakukan perencanaan jangka panjang yang lebih baik. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan waktu yang lebih banyak untuk perubahan yang besar, mengurangi ketidaknyamanan bagi para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang dapat diprediksi diharapkan dapat mengurangi waktu beku secara keseluruhan. Siklus squeeze dibuat pendek dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. Namun siklus beku pendek ini diacuhkan

Kode nama rilis Debian merupakan nama karakter dari film Toy Story. Distribusi unstable diberikan nama Sid, sesuai dengan karakter emosinya yang tidak stabil, tetangga sebelah rumah yang secara teratur menghancurkan mainan. Rilis setelah squeeze akan dinamakan wheezy, nama pinguin mainan karet dalam Toy Story 2.

Ada dua kategori utama Distro Linux: komersial dan dukungan komunitas. Dahulu, dikembangkan oleh perusahaan, dijual dengan dukungan layanan komersil. Belakangan dikembangkan berdasarkan model pengembangan terbukayang sama dengan perangkat lunak bebas yang dibandingkan. 

Distro komersial akan memiliki, itu, tendensi untuk sering merilis versi terbaru, agar perbaruan pasar lebih baik dan layanan yang sama. Masa depannya langsung terhubung pada kesuksesan komersial perusahaannya, dan beberapa telah menghilang (Caldera Linux, Storm Linux, dll.). 

Distro komunitas tidak mengikuti jadwal tapi dirinya sendiri. Seperti kernel Linux, versi terbaru dirilis ketika telah stabil, jika belum stabil tak akan dirilis. Kehidupannya dijamin, selama masih cukup pengembang indivual atau perusahaan pihak ketiga yang mendukungnya. 

Sebuah perbandingan berbagai distro Linux mengerucut pada pilihan Debian untuk berbagai alasan: 
Merupakan distro komunitas, dengan pengembangannya dijamin independen dari kungkungan komersial; tujuannya ialah, alam teknikal yang alami, yang tampaknya mendukung keseluruhan kualitas produk. 
  • Pada semua distro komunitas, inilah yang paling utama dari banyak prespektif: dalam jumlah kontributor, jumlah paket perangkat lunak tersedia, dan tahun eksistensi yang berkelanjutan. Ukuran komunitasnya tak diragukan pada keberlanjutannya. 
  • Secara statis, versi terbaru dirilis setiap 18 hingga 24 bulan, sebuah jadwal yang dapat disetujui oleh administrator. 
  • Sebuah survey beberapa perusahaan layanan Prancis khusus perangkat lunak bebas bahwa semuanya menyediakan asisten teknis untuk Debian; juga, untuk beberapa, distro pilihan mereka, secara internal. Keragaman potensi penyedia ialah aset utama untuk independensi Falcot Corp. 
  • Akhirnya, Debian tersedia pada banyak arsitektur, termasuk Sparc; yang akan memungkinkan menginstallnya pada server Sun milik Falcot Corp


Tuesday, September 12, 2017

Instalasi Linux, Masuk Sini !!!

Dalam Tutorial ini digunakan Linux Ubuntu 14.04 LTS (long Term Support) yang dengan dukungan yang lebih lama dari pengembang dibandingkan dengan versi ubuntu non-LTS. Untuk menginstall Ubuntu 14.04 ke dalam harddisk, direkomendasikan untuk menyediakan space kosong di dalam harddisk minimal sebesar 6,2 GB (direkomendasikan 15GB), tetapi dalam praktek ini disediakan space kosong sebesar 11GB, agar nantinya bisa diinstall aplikasi-aplikasi lain yang jumlahnya sangat banyak. Space kosong tersebut akan dibagi menjadi 2 partisi, antara lain :
1 partisi untuk GNU/Linux itu sendiri
1 partisinya lagi untuk SWAP

Adapun langkah-langkah instalasinya diuraikan dibawah ini :
Untuk memulai instalasi masukkan DVD installer Ubuntu ke CD/DVD Drive, lalu restart komputer Anda jika sebelumnya komputer telah aktif, atau matikan sementara komputer Anda lalu hidupkan kembali. Pada saat komputer melakukan proses booting (diasumsikan boot order di bios diset ke CD/DVD terlebih dahulu), BIOS akan menjalankan program instalasi yang terdapat di CD/DVD, sehingga akan tampak Welcome screen.

Selanjutnya pada jendela Welcome ini Anda bisa memilih bahasa yang akan dipakai dalam proses instalasi, sekaligus sebagai default bahasa pada sistem apabila kita menginstallnya ke dalam harddisk.
Pilihan Try Ubuntu adalah apabila Anda hanya akan menjalankan Linux ubuntu 14.04 tanpa harus menginstallnya (live CD). Sedangkan pilihan Install Ubuntu adalah apabila Anda akan menginstall ubuntu 14.04 ke dalam harddisk secara permanen.
Tampilan Instalasi Awal
Jika Anda terhubung dengan internet pada saat melakukan instalasi, maka akan ada pertanyaan “Download updates while installing” untuk mendownload dan menginstall paket-paket terbaru yang ada pada Ubuntu. Pilihan lainnya adalah "Install this third-party software”, untuk mendownload dan menginstall paket yang berhubungan dengan multimedia seperti mpeg, mp3 dan yang lainnya. Setelah melakukan pilihan, klik Continue.
Pengecekan system sebelum penginstalan
Jika Anda tidak terhubung internet, maka installer akan membantu Anda mengaktifkan wireless network, seperti terlihat pada gambar 3.
Tampilan Pengaktifan WIFI
Langkah berikutnya adalah melakukan partisi. Proses partisi adalah mengalokasikan harddisk Anda untuk keperluan tertentu. Ketika Anda melakukan partisi maka Anda membagi harddisk ke beberapa bagian yang digunakan untuk bermacam jenis informasi. Partisis harddisk akan terasa kompleks bagi pemula. Installer Ubuntu akan mendeteksi secara otomatis sistem operasi yang ada di komputer Anda, dan memberikan pilihan partisi seperti apa yang Anda inginkan walaupun tidak semua pilihan tersebut dapat Anda pilih (menyesuaikan kondisi sistem yang ada).
Tampilan pilihan tipe instalasi
Install alongside other operating systems
Jika Anda pengguna Windows atau Mac yang akan menginstal Ubuntu untuk pertama kali, maka inilah pilihannya. Pilihan ini akan memberi kesempatan untuk Anda memilih sistem operasi yang mana yang akan otomatis tampil pada saat komputer start di awal. Untuk setting dual boots, perlu dilakukan konfigurasi partisi secara manual.
Install Ubuntu inside Windows
Pilihan ini akan menjaga semua dokumen yang ada. Software yang terinstal tetap ada walaupun bisa jadi tidak didukung oleh versi terbaru Ubuntu ini.
Replace Windows with Ubuntu
Pilhan ini akan menghapus semua program windows, dokumen, dan file-file yang lainnya dan menggantinya dengan sistem Ubuntu.
Something else

Pilihan ini digunakan untuk dapat melakukan konfigurasi partisi pada harddisk, pilihan ini umumnya digunakan jika pada sistem sudah terdapat Sistem operasi lain dan beberapa paritisi yang berisi data penting.
Tentukan pilihan (pada latihan ini, pilih something else ), lalu klik Install Now.
Replace windows with ubuntu

Something else
Membuat Partisi Root
Pilih partisi tertentu pada hardisk yang akan dipakai untuk Ubuntu baru yang akan diinstall, klik "delete partition" sehingga partisi tersebut akan menjadi "Free Space".
Untuk hardisk baru yang belum diformat, secara default seluruh ruang harddisk berstatus "Free Space".
Pilih partisi yang sudah menjadi “Free Space” lalu klik menu "+" untuk membuat partisi root yang baru, untuk Type For the New partition pilih Primary, lalu tentukan Kapasitas yang akan kita alokasikan pada tab size dalam MB, sebagai contoh ketik   7000=7GB,   9000=9GB   dan seterusnya, letakan di beginning of this place dan pada use as pilih Ext4 Jurnalling System. pada Mount Point pilih "/" .

Pembuatan partisi root
Membuat Partisi Swap
Sama seperti membuat partisi root, hanya untuk Type for the New Partition sebaiknya pilih "logical" bukan "primary" .
Untuk size maka sangat dianjurkan sebesar 2x RAM, kalau punya Ram 512 MB, berarti size partisi swap kita adalah 1024MB Untuk Mount Point pilih swap. Untuk RAM yang lebih besar dari 1024 MB ukuran ruang untuk swap tidak harus dua kalinya ukuran RAM.
Setelah itu klik forward, dan sekali lagi kami ingatkan bahwa partisi yang kita buat nanti akan diformat, dan datanya tidak dapat ter"recover” lagi jadi pastikan data penting anda sudah di Back-Up.
Pembuatan Partisi Swap
 Selanjutnya screen akan menampilkan world map. Dengan menggunakan mouse, klik lokasi geografis Anda, atau dengan menggunakan drop-down lists yang terletak di bawah peta dunia. Tampilannya dapat dilihat pada gambar 4. Ini memungkinkan Ubuntu untuk mengkonfigurasi waktu dan lokasi Anda. Kemudian klik Continue.
Pilihan Lokasi dan Waktu
Selanjutnya, Anda perlu memilih jenis keyboard yang digunakan dengan memilih pada list yang ada. Bila Anda ragu untuk memilih, maka klik Detect Keyboard Layout, agar Ubuntu dapat membantu Anda. Tampilannya dapat dilihat pada gambar 5. Kemudian klik Continue.
Pilihan Keyboard Layout
Ubuntu memerlukan beberapa informasi tentang Anda, sehingga dapat menset up akun primary user pada komputer Anda. Seperti terlihat pada gambar 6, Ubuntu memerlukan informasi tentang :
  • Nama Anda
  • Sebutan untuk komputer Anda
  • Username
  • Password
  • Password baiknya terdiri dari kombinasi huruf, angka, simbol, huruf kapital/bukan. Minimal terdiri dari 6 (enam) karakter.
  • Bagaimana Ubuntu membolehkan Anda untuk log in

Who are you
Ada 3 (tiga) pilihan untuk login ke Ubuntu :
  • Log in secara otomatis
  • Menggunakan password, (Dianjurkan untuk mengambil pilihan ini).
  • Enkripsi folder my home

Akhir Instalasi
Akhirnya, Ubuntu mengakhiri proses instalasi. Selama proses akhir ini ada slideshow yang mengenalkan Anda dengan aplikasi yang tersedia di Ubuntu. Setelah kira-kira 20 (dua puluh menit) menit, instalasi akan lengkap dan Anda dapat meng-klik Restart Now. Komputer akan restart, dan memulai Ubuntu. CD installer akan keluar, maka pindahkan dari CD drive dan tekan Enter untuk melanjutkan.
Proses instalasi Ubuntu
Tunggu komputer anda melakukan restart, sampai muncul tampilan Login Screen seperti gambar dibawah ini
Login Screen
Nah itulah langkah demi langkah untuk menginstal Ubuntu pada PC ataupu Laptop kita. Dengan mengikuti dari awal hingga akhir tanpa ada yang tertinggal maka saya yakin anda pasti akan berhasil menginstalnya. Terima Kasih

Monday, September 11, 2017

Distribusi, Kernel dan Software di LINUX

Linux is Free. Linux memiliki filosofi “no monopolithic” sehingga siapapun boleh bersamasama mengembangkan serta menggunakan linux. Oleh karena itu linux tidak dapat dimonopoli oleh seseorang, institusi, lembaga atau apapun namanya. Konsekuensinya adalah banyaknya linux yang dikemas dan dikembangkan oleh institusi atau lembaga serta vendor/perusahaan menjadi suatu sistem operasi yang lengkap yang terdiri dari Linux kernel, drivers (modules), Shells, Applications, Installer system, Administration tools, dan Development tools. Institusi atau lembaga serta vendor/perusahaan yang mengemas dan mengembangkan linux tersebut biasanya dikenal dengan istilah Distribusi Linux atau “Distro Linux”. Beberapa distribusi linux diantaranya sebagai berikut : Adios, Alt Linux, Byanihan Linux, Best Linux, CentOS, ClusterKnoppix, Debian GNU/Linux, Eagle Linux, Fedora, Merdeka Linux, Ubuntu dll.

Distribusi Linux manakah yang digunakan? Pertanyaan ini akan muncul karena begitu banyaknya distribusi linux yang ada. Untuk itu berikut ini beberapa faktor  yang menentukan pemilihan distro linux :
  • Cost (gratis, murah, atau mahal)
  • Tersedia versi uji coba sebelum instalasi (umumnya dalam bentuk LiveCD/DVD)
  • Kemudahan instalasi
  • Mendukung banyak perangkat keras
  • Kemudahan dalam menginstal dan menguninstal software
  • Terdapat dukungan komunitas yang baik (official web site support forum)


Pilihan distribusi linux juga dapat ditentukan dengan mengacu kepada survey atau benchmark yang dilakukan oleh berbagai situs seperti survey yang dilakukan oleh http://www.distrowatch.com. Diantara sekian banyak distribusi linux, mungkin ada beberapa yang paling populer digunakan baik sebagai server maupun workstation yaitu diantaranya : RedHat, Fedora, CentOS, Ubuntu, Debian, Mandriva, OpenSUSE, SUSE dan Slackware.

Tetapi jika sudah terbiasa menggunakan salah satu distribusi linux yang ada sebenarnya tidak masalah jika dikemudian hari menggunakan distribusi yang lain karena semua distribusi menggunakan sistem yang sama yaitu “Kernel Linux”.

Kernel
Kernel adalah inti dari sistem operasi Linux, yang menjembatani interaksi antara programprogram (aplikasi-aplikasi) di Linux dengan perangkat keras (hardware) komputer. Kernel memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting karena kernel dapat berinteraksi langsung denganperangkat keras (hardware) dan juga dapat berinteraksi langsung dengan program-program user (Linux applications). Kernel memiliki tugas  dan tanggung jawab sebagai berikut :
  • Task Schedulling (Multitasking)
  • Memory Management
  • Hardware Support
  • Networking Support
  • Audio Support
  • File System Support

Sistem operasi linux biasa disebut kernel linux, adalah sekumpulan program-program yang ditulis dalam kode sumber bahasa C. Program merupakan sekumpulan instruksi atau pernyataanpernyataan yang dimengerti oleh sebuah compiler atau interpreter. Compiler dan intepreter memiliki fungsi dan tugas yang sama namun  berbeda dalam proses kerjanya.

Program-program (software) untuk Linux tersedia luas di internet. Software-software tersebut dibuat oleh para sukarelawan dan sebagian di-release secara FREE. Penyumbang utama software-software Linux adalah GNU/Free Software Foundation yang diprakarsai oleh Richard Stallman. Sebagian besar software yang digunakan bersama kernel Linux berasal dari sana. Oleh karena itulah mereka mengklaim seharusnya OS ini diberi nama GNU/Linux, bukan seperti yang umum disebut hanya “Linux”.

Sebagian besar software Linux pun dipublikasikan dengan menggunakan lisensi dari GNU ini, yakni General Public License. Lebih lanjut mengenai GNU dapat ditemui di websitenya http://www.gnu.org.

Program-program Linux selain Free (dalam arti yang luas) juga menganut prinsip keterbukaan, yaitu lebih dikenal dengan Open Source. Oleh karena itu pendistribusian software Linux biasanya dilakukan melalui Kode sumber dari program tersebut, dengan demikian user atau developer lain dapat mengetahui kode-kode program tersebut. Jika program didistribusikan dalam bentuk source code, maka biasanya source code tersebut disediakan dalam bentuk file yang dikompresi, *.tar.gz, *.tar.bz2 atau *.zip.

Program Linux juga ada yang didistribusikan dalam bentuk paket binary, yang artinya program tersebut sudah dikompilasi (dari source code) dan dipaketkan dengan cara tertentu sehingga pengguna tinggal melakukan instalasi dari paket tersebut. Paket binary ini, bisa berupa *.rpm, *.tgz atau *.deb. Software-software untuk Linux dapat dicari dengan bantuan mesin pencari yang antara lain : http://freshmeat.net, http://rpmfind.net, http://rpm.phone.net untuk softwaresoftware umum dan di http://www.gnu.org/ untuk software GNU.

Kode sumber Linux tersedia untuk di-download melalui jaringan internet, ini sangat berguna jika kita memang terkoneksi dengan koneksi internet yang cepat. Cara lain untuk mendapatkan Linux adalah dengan membeli CD-ROM Linux, dengan cara ini lebih hemat waktu dan cepat. Untuk mendapatkan “linux” hanya sebagai “kernel linux” Anda cukup mendownloadnya dalam bentuk source code file terkompresi di http://www.kernel.org, tetapi Anda tentunya memerlukan sebuah sistem yang juga dilengkapi dengan software lainnya untuk bekerja bukan? Untuk itu berikut ini daftar nama-nama distribusi linux yang cukup populer yang dapat Anda jadikan referensi sebagai distro linux yang akan Anda gunakan/peroleh.

Saturday, September 9, 2017

APA DAN MENGAPA LINUX ?

Linux adalah sebuah sistem operasi yang awalnya dibuat sebagai proyek hobi seorang mahasiswa muda yang bernama Linus Torvalds, di University of Helsinki, Finlandia. Linus tertarik dengan Minix, yaitu suatu sistem operasi Unix “kecil” dan memutuskan untuk mengembangkan suatu sistem operasi yang mirip Unix tetapi lebih baik dari Minix. Linus memulainya pada tahun 1991 ketika itu ia mengeluarkan Linux release versi 0.02 dan terus bekerja mengembangkannya sampai tahun 1994. Pada tahun 1994 ia mengeluarkan Linux release version 1.0. Sampai akhirnya saat ini versi linux telah mencapai version 2.6.31.1 (released September 2009) dan pengembangannya pun masih terus berlanjut.

Linux dikembangkan dibawah lisensi GNU General Public License (http://www.linux.org/info/gnu.html) dan kode sumber (source code) Linux tersedia secara bebas dan terbuka bagi semua orang yang membutuhkannya. Ini bukan berarti bahwa Linux dan berbagai macam distribusinya adalah gratis (free) begitu saja karena perusahaan-perusahaan (distribusi Linux) dan para developer tentunya memerlukan dana (uang) dalam pengembangannya. Linux biasa digunakan secara luas meliputi kegunaannya sebagai server jaringan, software development, dan sebagai end-user platform. Linux sering dianggap sebagai sistem operasi yang handal, dan alternatif untuk solusi sistem operasi yang murah.

Linux sampai saat ini didukung oleh banyak software atau perangkat lunak free dan open source, namun demikian ada juga software atau perangkat lunak yang tidak free dan berjalan di atas platform linux. Sekarang Linux benar-benar menjadi tantangan yang hebat bagi para vendor sistem operasi yang berlisensi (mahal !) seperti Microsoft Windows misalnya. Bahkan Desktop di Linux juga indah dan menarik membuat Linux makin digandrungi.


Ada beberapa masalah penting yang biasanya terjadi pada semua release sistem operasi yang komersial, yaitu sebagai berikut :
  • Biaya yang harus dikeluarkan besar (High Cost)
  • Kode sumber (Source code) dari sistem operasi yang tidak tersedia (Closed source)
  • Adanya batasan terhadap penggandaan sistem (Strict limits)
  • Pengembangan versi minor ke major agak lambat (Slow release pattern)
  • Support teknologi yang sangat bergantung pada pembuat os tersebut sementara cost harus dikeluarkan lagi untuk support teknologi tersebut.
  • Kecenderungan Sistem mudah crash (crash-prone).
Lalu sistem operasi manakah yang dapat meminimalisir hal di atas, sebenarnya ada banyak sistem operasi lainnya yang tidak komersial namun memberikan fungsionalitas yang sama dengan sistem operasi komersial bahkan cenderung lebih baik misalnya Linux, FreeBSD dll. Linux memiliki peluang yang besar untuk menjadi alternatif penggunaan sistem operasi non-komersial yang handal. 

Beberapa alasannya yaitu diantaranya, sebagai berikut :
  • Linux is Open Source
  • Linux is Multi User
  • Linux is Reliable
  • Linux is Network –Friendly Linux is Backwards-Compatible

Sunday, June 4, 2017

Cara Memberikan Nama (Identitas) Router Mikrotik

Lagi-lagi konfigurasi awal yang terlupa. Sebelumnya kita melakukan konfigurasi Router Mikrotik ada baiknya kita merubah identitas dari Router Mikrotik tersebut, dengan kata lain kita memberikan nama Router Mikrotik kita. Hal ini dilakukan untuk mengetahui Router Mikrotik yang mana yang akan lakukan konfigurasi. Jadi kita tidak akan salah ketika melakukan remote pada Router Mikrotik. (Karena di beberapa instansi tidak hanya menggunakan 1 Router Mikrotik saja). Secara default Router Mikrotik diberikan nama Mikrotik. Nah, nama ini yang dapat kita ubah sesuka kita sesuai dengan kebutuhan.
Konfigurasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu GUI dan CLI tentunya.
Berikut cara merubah identitas Router Mikrotik secara GUI :
Merubah identitas Router Mikrotik secara GUI
Klik System > Identity > lalu ubah identity dengan nama sesuai keinginan anda > Klik Apply > OK.

Ketika sebelum dilakukan perubahan Identity diatas, maka nama Router Mikrotik diatas adalah "Mikrotik". Setelah dilakukan konfigurasi maka identitas Router Mikrotik berubah seperti dibawah ini :
Identitas Router Mikrotik telah berubah
Konfigurasi untuk versi CLI dapat dilakukan dengan cara mengetik pada New Terminal perintah :
[dodo@Mikrotik] > system identity set name=[Identitas nama yang diinginkan]
Merubah identitas Router Mikrotik secara CLI
Lalu tinggal menekan tombol ENTER.
Maka Identitas sudah berhasil diubah.
Konfigurasi ini memang bisa dianggap perlu dan tidak perlu. Karena tanpa merubah identitas Router Mikrotik sekalipun kita tetap dapat menggunakan Router Mikrotik tanpa ada kendala. Tetapi bagi saya konfigurasi merubah identitas Router Mikrotik sangatlah diperlukan.
Terima Kasih. Selamat bertemu lagi dipostingan saya selanjutnya.
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com